Manchester, Dunia Hiburan, Seni dan Peninggalan Sejarah


Di mata publik Indonesia, kota Manchester, Inggris  serasa tidak terlepas dari dunia sepakbola. Klub Manchester United atau Manchester City, dua klub utama yang berlaga di liga premier turut mempromosikan kota tersebut ke panggung dunia. Bola dan Manchester seperti sebuah entitas yang tak terpisahkan. Dua-duanya saling mendukung menuju tangga ketenaran.

Sejatinya, kota nomor dua terbesar di daratan Inggris itu tidak hanya punya sepakbola.  Dalam dimensi lain, kota ini cocok sebagai  destinasi liburan. Semua infrastruktur yang diperlukan untuk kepentingan dunia wisata sudah terwujud di Manchester. Anda suka musik? Manchester adalah pilihan tepat. Mencari kesenangan belanja, bar, club, musium, galeri atau gedung-gedung sarat nilai sejarah? Manchester punya segalanya.

Kota berpenduduk 2,6 juta jiwa ini memang ideal. Kotanya tidak terlalu besar, dan semua tempat-tempat menarik untuk dikunjungi sangat aksesibel. Pusat pertokoan mewah dan sedang, bangunan-bangunan cantik, berwisata kuliner, pusat hiburan pop berkumpul dalam satu area yang mudah dijangkau. Kalau pun ada sedikit kekurangan, khususnya bagi kita orang tropis, paling  soal cuaca. Rasanya sedikit sekali menikmati guyuran sinar matahari. Warna kota lebih sering abu-abu. Ini tipikal daratan Inggris yang disebut-sebut sebagai empat musim dalam satu hari. Terang, mendung, hujan, turun salju,  kembali ke terang lagi  berlangsung dalam hitungan menit dalam sehari.

Jantung kota Manchester

Bagi saya pribadi yang setahun pernah tinggal di  perbatasan wilayah Manchester, kota ini pas untuk memuaskan hobi menikmati musik. Selain London, kota ini pusat hiburan di Inggris raya. Ia punya sejarah panjang dalam hal budaya musik.  Disebutkan Manchester punya 44 ribu tempat duduk untuk kegiatan teater dan budaya. Nightclub 164, gedung bioskop 159 dan jumlah penyanyi pop lokal yang mampu menjual album lebih dari dua juta kopi sebanyak 23 penyanyi. Catatan statistik ini  cukup menegaskan eksistensi Manchester sebagai salah satu pusat budaya musik.

Sekarang ini, Manchester masih meneruskan tradisi kuatnya dalam bidang ini dengan banyaknya  tempat-tempat pertujunjukkan musik secara live. Cobalah berkunjung di bulan Juli dan Agustus. Ketika cuaca jadi hangat, kota ini seakan menampilkan rohnya dalam dunia hiburan. Berbagai macam pertunjukkan musik berlangsung di kota ini. Mulai dari festival musik jazz yang ditampilkan baik di dalam maupun luar gedung, pertunjukkan karya-karya sastrawan Shakespeare, sampai karnaval musik dan tari asal Karibia dan Asia tersedia. Tempat-tempat digelarnya hiburan musik  The Bridgewater Hall, Manchester Evening Arena, Castlefield Outdoor Event Arena, Royal Northern College of Music dan Chetam’s School of Music berlomba-lomba menggelar event. Tinggal pilih sesuai  selera dan isi kocek tentunya. Masing-masing tempat ini menawarkan pementasan jenis musik yang berbeda. Seingat saya sebagian besar penyanyi papan atas dunia pernah menampilkan kemampuannya di Manchester

Kalau pun ingin yang murah meriah, Manchester juga menampilkan  budaya musik massal dengan pertunjukkan bertajuk Dancing in the Street yang bertempat di Cathedral Castle. Ini merupakan pertunjukkan tari dan musik pada saat akhir pekan. Atau nikmati pula acara Party in the Park yang digelar di beberapa taman kota seperti Philip park, Openshaw park dan Delamere park. Ajang-ajang seperti ini merupakan aksi unjuk diri para musisi debutan untuk mendapatkan nama. Taman kota berubah menjadi lautan manusia. Alunan musik membahana memenuhi ruang publik ini.

Pertama kali saat berkunjung dan melintasi jalanan di sudut-sudut kota, persepsi saya adalah  Manchester kota untuk bersenang-senang. Betapa tidak  cafe, bar, restoran dan pub nampak dominan menghiasi sudut-sudut kota. Saat malam menjelang, Manchester bermandi cahaya lampu. Tempat-tempat rileks ini kelihatan hidup dengan ramainya pengunjung, sementara pertunjukan musik hidup sampai terdengar dari jalanan. Dunia pub dan kehidupan malamnya adalah bagian tak terpisahkan dari Manchester. ”Sepertinya, ini kota untuk bermabuk-mabukan,”ujar seorang rekan mengomentari banyaknya pengunjung pub dengan gelas-gelas minumannya.

Mereka yang hobi belanja, Manchester juga merupakan sorganya. Tersedia banyak pilihan kelas dan harga. Dari stasiun kereta api Piccadilly, cukup berjalan kaki sepanjang Market Street akan ditemui pusat perbelanjaan Arndale. Secara umum harga-harga kebutuhan fashion di Inggris raya memang lebih mahal dari negeri kita, namun bukan berarti semuanya mesti lebih mahal. Jika belanja tepat waktu di musim diskon berarti  dapat harga bantingan. Biasanya setiap pergantian musim, misalnya saat musim panas setiap toko menggelar acara sale yang menari minat belanja.

Pertokoan ritel Primark salah satu ritel terbesar di Inggris  misalnya, harga-harga barang fashion semuanya mendapat potongan. Baju-baju hangat dengan kualitas bagus bisa didapat dengan harga miring. Begitu juga pakaian siap pakai lainnya, yang bila dibandingkan dengan harga di tanah air dengan kualitas sama masih jauh lebih murah.

Manchester masa lalu

Mengelilingi kota Manchester, kita seperti melihat sebuah wajah yang merepresentasikan masa lalu, kini dan yang akan datang. Bangunan-bangunan tua bersejarah di pusat kota nampak bersebelahan dengan bangunan baru dengan sentuhan arsitektur modern. Di beberapa bagian sudut kota proyek-proyek bangunan baru dalam proses pembangunan. Bangunan tua yang terawat kebersihannya ini tidak kalah pesonanya dengan bangunan-bangunan baru yang ada di sebelahnya.

Manchester Town Hall bisa dikatakan sebagai monumen terbesar yang ada di kota ini. Bangunan bergaya Victoria ini dengan ornamen batuan ghotic ini dilengkapi menara jam yang punya ketinggian 85 meter dari permukaan tanah. Jarum penunjuk menitnya panjangnya sampai 3 meter. Di ujung menara terdapat sebuah bola emas yang merupakan simbol matahari yang menyinari kota Manchester.

Sekarang gedung dari abad 19 ini menjadi fokus dari sebagian besar kegiatan penting warga, pusat administrasi dan kegiatan politik di Manchester. Setiap hari Sabtu sepanjang tahun, kegiatan tur wisata berlangsung di gedung ini. Para pengunjung bebas menikmati bagian dalam gedung. Cukup mendaftar, menulis nama dan tandatangan di pusat informasi wisata yang terletak di sayap gedung, si petugas akan memberikan kartu pengunjung. Kendati begitu ada beberapa bagian gedung yang tertutup untuk para turis demi alasan keamanan.

Nuansa masa lalu terasakan saat kita menyisiri kanal-kanal yang melintasi pusat kota. Menurut cerita dulunya kanal-kanal ini merupakan jalur perdagangan kapas yang  banyak dihasilkan di Manchester dan daerah sekitarnya. Kini beberapa jalur kanal ini lebih banyak digunakan sebagai jalur wisata dengan beropeasinya perahu-perahu kecil yang disewakan untuk turis dan warga Manchester.

Suatu pagi di musim semi, kawasan Castlefield yang merupakan ujung dari kanal itu nampak ramai. Ratusan perahu ditambatkan di dermaga kanal. Ada yang memanaskan mesin motor perahu, ada pula yang melakukan perbaikan mesin. Dari tempat inilah para pengunjung kebanyakan memulai turnya untuk melihat sisi-sisi kota Manchester. Kegiatan plesir dengan perahu ini dimulai saat musim semi sampai musim panas. Musim dingin diliburkan karena permukaan kanal yang membeku tidak memungkinkan perahu bisa jalan.

Museum Sejarah

Castlefield, satu area yang merupakan titik sejarah masa lalu Machester. Di daerah sekitar itu terdapat beberapa situs-situs sejarah peninggalan jaman Romawi kuno. Banyak hal yang bisa dinikmati dari daerah ini untuk melacak kehidupan masa silam kota ini. Salah satunya adalah museum industri dan pengetahuan yang cukup besar di Manchester. Ini tempat yang bagus untuk mengetahui sejarah revolusi industri yang telah memberikan dampak bagus dan buruk terhadap perjalanan negeri Inggris.

Berlokasi di jalan Liverpool, museum ini dibuka untuk umum sepanjang tahun dan pengunjung tidak dipungut bayaran untuk masuk. Koleksi yang dipamerkan banyak dan bervariasi mulai model bangunan stasiun kereta api tertua, model mesin uap kuno temuan James Watt yang menandai  era revolusi industri,  pesawat ruang angkasa, sejarah fotografi, listrik, mesin air sampai mesin pemintal kapas dan mesin tekstil. Museum ini dikabarkan sebagai salah satu yang terbesar yang ada di dunia.

Bedanya dengan model museum yang ada di Indonesia, museum di Manchester ini dirancang sedemikian rupa sehingga sangat menarik, interaktif dan menghibur sehingga tidak membosankan untuk dikunjungi. Benda-benda kuno yang ditampilkan masih berfungsi dengan bagus. Lokomotif kereta kuno, mesin uap dan mesin pemintal kapas tua masih bisa dioperasikan sehingga para pengunjung bisa melihat secara langsung bagaimana mesin-mesin itu berfungsi. Untuk media pendidikan bagi anak-anak tentang teknologi, beberapa model barang pajangan didisain secara interaktif. Model pesawat ruang angkasa yang dipamerkan misalnya tidak hanya tampil sebagai benda mati, tapi dilengkapi dengan narasi, suara musik dan display tiga dimensi tentang bentuk visualisasi benda-benda angka luar.

Di bagian bawah museum khusus ditampilkan alat transportasi buatan Manchester tempo dulu, seperti mobil model T Ford, Crosley dan Belsize. Di sebelahnya dipajang bentuk sepeda motor dan sepeda gayung produksi pertama di dunia serta model mesin uap yang diekspor pertama kalinya oleh negeri Inggris. Sementara itu di bagian dalam dipamerkan berbagai macam model pesawat terbang. Ada model pesawat pembom Shackleton dan Spitfire berdampingan dengan pesawat Kamikaze Jepang. Bagian ini lebih banyak bercerita soal sejarah perkembangan dunia aviasi Inggris. Museum ini juga memberikan program tur plus demonstrasi untuk menambah daya pikal turisme massa kota Manchester.

5 thoughts on “Manchester, Dunia Hiburan, Seni dan Peninggalan Sejarah

  1. hallooo, pak suharto, salam kenal, saya hanz, mahasiswa dari surabaya.. suatu saat saya juga bermimpi bisa ke sana, ke manchester 😉 infonya sangat bermanfaat pak… btw, kalo bisa, keep in touch ya pak. bisa minta email bapak? biar bisa saling share, or lewat fb juga bisa.. saya ada project nulis novel, ttg kota manchester juga 😉 mohon bantuannya…

  2. kalau buka blog ini, mohon kirim pesan ke email saya ya pak.. maaf, saya cari email bapak ga ada soalnya.. makasihh…

  3. Waaah blog bpk sangat bagus dan bernanfaat ya utk di baca jika kita ingin mengetahui byk ttg informasi negeri ratu Elizabeth tsb. Yg sya mau tanyakan pak,kalau dr manchester ke london itu jauh/tidak, biasanya naik apa&brapa lama perjalanan. Terimakasih,slm sukses

    • thanks Cika atas apresiasinya. Senang bisa berbagi cerita dan bermanfaat bagi orang lain. Manchester ke London tidaklah begitu jauh kalau kita bandingkan dengan Indonesia. Tiga setengah jam perjalanan baik dengan KA maupun bus. Bus yang beroperasi di Inggris cuma satu perusahaan yakni National Express, tarifnya tergantung. Maksudnya normalnya sekitar 20-30 pound pp. tapi kadang2 ada diskon sampai cuma 10 pound. Kalau naik kereta api jauh lebih mahal, bisa mencapai 100 pound pp. Selamat berlibur ya

Leave a comment